Our Second Big Day at Ganesha Building "APMD" - Vika Vilanti

Thursday, 26 February 2015

Our Second Big Day at Ganesha Building "APMD"


Artikel kali ini masih seputar "tasyakuran", tapi aku tidak akan membahas betapa bahagia nya kami #lagi. Melainkan akan membahas hal-hal apa saja yang akan teman-teman hadapi ketika akan melangsungkan sebuah tasyakuran atau lebih familiar kita sebut dengan resepsi pernikahan.

Kesuksesan sebuah event, baik itu event kecil ataupun besar dilihat dari seberapa matang perencanaan yang dilakukan oleh panitia. Dalam hal ini adalah keluarga dari pihak Suami, aku. Akad nikah berlangsung di Selong, Lombok Timur pada tanggal 7 Desember 2014. Karena keluarga Jogja yang dapat hadir ke Lombok tidak lebih dari 15 orang, maka dari jauh hari sudah direncanakan akan diadakan tasyakuran juga di Jogja. Jadi semua keluarga besar dari pihak Suami bisa hadir dan ikut mendoakan.


Sebelum berani melamar seorang wanita, tentunya Si Pria harus sudah harus siap dengan berapa biaya yang akan dikeluarkan. Mulai dari uang jemputan (uang yang diberikan keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan), uang untuk mas kawin hingga seserahan, dan uang-uang lainnya. Well, aku tidak akan membahas itu juga kok. #selingan *ditabok reader*

Kembali lagi tentang hal-hal apa saja yang akan kalian temukan saat menghadapi BIG DAY kalian?

Sudah tau kan "hal-hal" yang aku maksudkan dalam hal ini adalah biaya? ya BIAYA !! 
Di artikel ini biaya yang akan dibahas hanya acara di Jogja saja. Biaya yang aku maksudkan antara lain; Gedung, Salon (termasuk pelaminan), Catering, Undangan dan Souvenir. Baiklah, mari kita bahas satu-satu yah.

1. GEDUNG

Kami lamaran sekitar bulan Agustus 2014. Dari hasil rembukan keluarga, di tentukan akad nikah akan dilangsungkan tanggal 7 Desember 2014 dan tasyakuran tanggal 14 Desember 2014. Kebetulan tanggal 13 Desember 2014 adalah tanggal wisuda aku. Akad, wisuda, hingga tasyakuran pernikahan berdekatan sekali kan? Iya, biar capek nya sekalian aja. :)

Setelah kembali ke Jogja, keluarga segera mencari informasi gedung di kota yang available dan terjangkau tentunya, Pernikahan beda pulau (Lombok-Jogja) menghabiskan biaya lebih, tentu saja. Usut punya usut didapatkan informasi :

 GEDUNG
 BIAYA
 HASTAG 
 Rp. 20.000.000,00.
 #kagetPakeBanget
 Rp. 10.000.000,00.
 #masihKagetJuga
 Rp. 8.000.000,00.
 #mikirMikir
 Rp. 5.000.000,00.
 #kasiDP nggak ya? 

Jujur ya readers, aku nggak ngecek sendiri kisaran biaya gedung. Jadi jangan jadikan acuan seandainya kalian pengin menggunakan salah satu gedung di atas. Saran aku mah, tetep datengin gedung nya satu-satu dan tanyakan biaya sebenarnya ya.

Dengan bantuan Mas Nono yang sudah wara wiri mencari infromasi gedung, akhirnya pilihan jatuh pada Gedung Ganesha "APMD" di harga Rp. 3.700.000,00 untuk acara malam. Tapi karena tanggal 14 Desember 2014 sudah di booked orang lain, akhirnya tasyakuran pindah di hari Jum'at, 12 Desember 2014. Beruntung karena sudah booking gedung jauh hari sebelum bulan november, kami mendapatkan harga lama.  Karena pemesanan gedung per 1 November 2014 menggunakan harga baru. Berikut perbandingan nya :

 Biaya Sewa Gedung Ganesha "APMD" Lama
Acara Siang

Acara Malam


▪ Biaya Sewa Gedung Ganesha "APMD" Lama
Acara Siang

Acara Malam

2. SALON (termasuk Pelaminan, Sound, MC, Eleckton)

Ibu mertua aku pernah cerita darimana beliau kenal dengan Mbak Rita Si Perias mantenan aku kemarin, tapi aku lupa detailnya. Yang jelas sebelum aku dan suami, Ibu pernah menggunakan jasa Mbak Rita untuk acara ngunduh mantu kakak tertua suami aku. Kamu bisa lihat rincian biaya, di gambar bawah, dengan total segitu sudah dapet pelaminan yang cetar banget (menurut aku). Kalo kamu berminat, mau tanya-tanya bisa menghubungi nomor Mbak Rita, tapi asal udah aku ingetin ya orangnya super sibuk. 

Rincian biaya untuk SALON :

3. CATERING

Kebetulan catering yang dipercaya adalah tetangga sendiri, yang sudah wara wiri di dunia perkulineran di Jogja sejak lama. Pesona Rasa Catering milik Bapak Singgih dipercaya keluarga untuk memuaskan rasa lapar dan dahaga dari tamu yang datang. Tapi karena banyaknya tamu, bahkan ada yang tidak bisa mencicipi makanan karena capek ngantri (info dari temen beberapa hari setelah acara).

Nah, khusus untuk catering rincian biaya nya sengaja aku tutup, biarlah kalian menebak sendiri. Tapi ada kontaknya kok, jadi bagi kamu yang mau ngadaen event (nggak hanya pernikahan aja kok) bisa menghubungi Bapak Singgih. Kontak ada di Gambar :


4. UNDANGAN

Kalau soal undangan, sebenarnya itu spesialis nya Mas Evan (suami), karena dia yang ngurus. Tapi sedikit banyak cerita jugalah ke aku. Undangan di desain oleh Mas Arif founder dari GASTRAD. Gastrad sebenarnya adalah perusahaan yang bergerak di bidang clothing, tapi karena dulu pernah dekat dengan Mas Evan saat masih sekolah, akhirnya mau dimintain tolong buat desain dan cetak undangan.

Sejak pertemuan pertama untuk diskusi desain undangan, sudah di patok harga satu undagan nya Rp 2.000.00. Baiknya Mas Arif hanya minta berapa banyak biaya yang dia habiskan. Undangan yang di cetak sebanyak tujuh ratus lima puluh, tapi pada kenyataannya jauh melebihi itu. Undangan lebih dari perkiraan. Tiga jam berdiri pake high heels merupakan sebuah perjuangan. Saat acara pun kita masih dapat karangan bunga atas nama Gastrad. Baiknya. #beruraiAirMata #serasaKawinanArtis Hihihi...

Desain undangan :



Karangan Bunga dari Gastrad



5. SOUVENIR

Ini nggak kalah penting nya yah. Agak speechless waktu acara di Lombok nggak ada souvenir, tapi apa mau dikata yang ngurus semua Ibu dan keluarga, pengantin cuma nerima rebes #ehh beres. Tapi untuk acara di Jogja ada, malahan aku sendiri sama Mas Evan yang cari. Souvenir kita nggak mahal-mahal juga, di batasin cuma Rp. 2.000,00. Karena beli banyak sekitar 950 biji malah dapat harga Rp. 1.700,00 per biji nya. Tapi di akhir acara ketahuan kalo souvenir nya ternyata kurang. Hihihi....

Nah, sudah semua hal kan yang aku kasi tahu. Sebenarnya masih ada biaya yang lain, seperti Ibu mertua membelikan kain untuk keluarga Lombok, untuk sebagian besar keluarga Jogja, dan para panitia. Tidak saya masukan, kenapa? Kadang nggak semua orang acara pake seragaman, kayak acara di Lombok. Baju yang sama hanya untuk orang tua pengantin saja.

Kalo menurut aku sih, itu aja yang paling utama di perhatikan, yang lainnya menyusul. Banyak panitia, banyak keluarga yang ikut mendukung itu harus digunakan sebaik-baiknya untuk mensukseskan acara.

Sekian dulu ya readers, semoga artikel ini bermanfaat.
:)



No comments:

@vikavilanti